Minggu, 03 Juni 2018

Kajian Jurnal Farmakoekonomi

Jurnal 1
Analisis Cost-Effectiveness Seftazidim Generik pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakarta, 2012
Tujuan penelitian
Penelitian dilakukan untuk membandingkan total biaya medis langsung dan efektivitas yang dilihat dari lama hari rawat penggunaan seftazidim generik A dan B, serta menentukan seftazidim yang lebih cost-effective pada pasien kanker payudara stadium awal dan lanjut di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakarta, 2012.
Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah noneksperimental dengan studi perbandingan (comparative study). Pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap data sekunder berupa catatan rekam medis serta data administrasi tahun 2012. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif dan analitik. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakarta bagian rekam medis dan administrasi dari bulan Februari sampai Mei 2013.
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Kriteria inklusi penelitian di antaranya data pasien berjenis kelamin wanita, pasien yang menjalani kemoterapi sebelum diberikan antibiotik, dan pasien yang mendapatkan inisial terapi tunggal antibiotik seftazidim generik. Kriteria eksklusi meliputi data pasien yang rekam medisnya tidak lengkap, hilang, dan tidak jelas serta pasien kanker payudara metastasis tulang.


Alasan dibandingkan Seftazidim Generik A dan B
Variasi harga sediaan seftazidim generik yang beredar dari berbagai pabrik farmasi dapat memberikan variasi besaran biaya pengobatan. Hal ini memicu perlunya dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis seftazidim yang lebih menguntungkan dalam menangani infeksi pasca-kemoterapi pada pasien kanker payudara stadium awal dan lanjut di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”, Jakarta, selaku rumah sakit rujukan nasional penyakit kanker. Studi farmakoekonomi merangkum aspek ekonomi, yaitu pengidentifikasian, penghitungan, dan pembandingan biaya serta aspek konsekuensi farmasetika dan klinis produk obat.  Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakarta, menggunakan seftazidim generik A dan B dalam formulariumnya. Analisis efektivitas biaya membantu memberikan alternatif yang optimal yang tidak selalu berarti biayanya lebih murah, tetapi mengidentifikasi dan mempromosikan terapi pengobatan yang paling efisien. Belum tersedianya data mengenai analisis efektivitas biaya penggunaan antibiotik seftazidim di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakarta mendasari peneliti untuk mengetahui pemberian antibiotik seftazidim yang paling cost-effective pada pasien kanker payudara stadium awal dan lanjut.
Komponen Biaya
Beberapa komponen biaya  terlampir pada tabel 4 dan 5 (pada jurnal), dan perspektif menurut komponen biaya adalah perspektif pasien atau individu, karena pada jurnal tersebut tidak dijelaskan bahwa pembayaran biaya pengobatan, perawatan dan lain-lain dibebankan kepada lembaga/asuransi kesehatan.



Efektivitas biaya
Dianalisis dengan menentukan posisi alternatif pengobatan dalam diagram efektivitas biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya pengobatan, bukan rerata efektivitas biaya. Tiap jenis antibiotik seftazidim yang digunakan diperbandingkan total biaya rawatnya dengan melakukan penghitungan rasio rerata efektivitas biaya (REB = Average Cost Effectiveness Ratio/ACER) yang dihitung berdasarkan total biaya medis langsung yang dikeluarkan pasien kanker payudara terhadap efektivitas penggunaan antibiotik, yaitu lama hari rawat, dengan rumus:
REB (ACER) =total baiya medis langsungLama hari rawat
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perubahan nilai biaya atau efektivitas yang digunakan untuk menghitung REB dapat memengaruhi kesimpulan.  Analisis sensitivitas untuk analisis efektivitas biaya antibiotik dilakukan dengan melakukan variasi penurunan dan kenaikan 25% terhadap total biaya.
Data dapat dilihat pada tabel  8 dan 9 (pada jurnal)



Outcome
Pemberian seftazidim dapat mempersingkat durasi neutropenia dan lama hari rawat inap pada pasien kanker payudara yang mengalami infeksi setelah kemoterapi mielosupresif. Seftazidim generik B merupakan seftazidim yang lebih cost-effective, dilihat dari lamanya perawatan. Dari Tabel 2 dan Tabel  3 (pada jurnal)  diketahui bahwa median lama rawat generik A memang lebih panjang, yaitu 7 hari dibanding 3 hari pada pasien kanker payudara stadium awal dan 10 hari dibanding 4 hari pada pasien kanker payudara stadium lanjut.


Kesimpulan
Berdasarkan analisis efektivitas biaya, seftazidim generik B pada pasien kanker payudara stadium awal maupun lanjut (dengan nilai ACER berturutturut Rp 2.238.741,74/hari dan Rp 1.786.989.23/hari) lebih cost-effective dibanding generik A (dengan nilai ACER berturut-turut Rp 2.275.772,49/hari dan Rp 1.596.251.92/hari).